Latar Belakang
Stieglietz, 1964 :
1. Penyakit yang bersifat multipatologik atau mengenai multi organ/degeneratif
2. Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung menyebabkan kecacatan lama sebelum terjadi kematian
3. Biasanya mengandung komponen psikologi dan sosial Brocklehurst dan Allen , (1987) :
4. Usia lanjut lebih sensitif terhadap penyakit akut
Stieglietz, 1964 :
1. Penyakit yang bersifat multipatologik atau mengenai multi organ/degeneratif
2. Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung menyebabkan kecacatan lama sebelum terjadi kematian
3. Biasanya mengandung komponen psikologi dan sosial Brocklehurst dan Allen , (1987) :
4. Usia lanjut lebih sensitif terhadap penyakit akut
Prinsip Pelayanan kesehatan
Lansia
1. Holistik
1. Holistik
a. Seorang penderita lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya,
meliputi lingkungan kejiwaan (psikologik), sosial, dan ekonomi
b.
Vertikal : pemberi
pelayanan harus dimulai di masyarakt sampai ke pelayanan rujukan tertinggi
yaitu rumah sakit yang mempunyai sub-spesialis geriatri
c.
Horizontal : Pel Kes
harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara menyeluruh,
lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait dibidang kesejahteraan, misal,
agama, pendidikan, kebudayaan dan dinas sosial
d.
Harus mencakup aspek
preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif
2. Tata kerja dan tata laksana secara
tim
a. Multi disipliner dalam mencapai
pelayanan geriatri yang di laksanakan Komponen utama (dokter, pekerja sosio
medik, perawat ) ditambah dengan tenaga rehabilitasi medik (Fisiotherapi,
terapi okupasi, terapi wicara, psikolog/psikiater, farmasi, ahli gizi)
Pelaksanaan
1. Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
1. Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
a.
Mendayagunakan dan
mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya
b.
Puskesmas, dokter
praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini
c.
Puskesmas berperan
dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia
2. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community geriatric service)
a.
Pada layanan tingkat
ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak langsung melalui
pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of Knowledge”berupa
lokakarya, simposium, ceramah.
b.
Rumah sakit harus
selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan yang ada di
masyarakat.
3. Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
a. RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang
sederhana (poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut, klinik
siang terpadu “nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti werdha “nursing
home”
Tingkatan-tingkatan pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :
1. Tingkat sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut
usia
2.
Tingkat sedang :
Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)
3.
Tingkat lengkap : sama
seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal lansia dengan
penyakit akut
4. Tingkat paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada
tingkat lengkap ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis
Prinsip Dasar Penanganan Rehabilitasi Medik Pada Lansia
1. Penanganan berdasarkan penyakit yang mendasari
2. Hindari komplikasi immobilitas
3. Memperlihatkan dan meningkatkan motivasi dan faktor psikologik
4. Berikan dorongan untuk mobilisasi
5. Cegah isolasi sosial
Program- program yang
dapat diberikan untuk para lansia
1. Program fisiotherapi :
1. Program fisiotherapi :
a.
Alih baring (untuk mencegah
timbul dekubitus)
b.
Latihan aktif dan
pasif untuk anggota gerak
c.
Latihan bangun, duduk,
berdiri sendiri
d.
Latihan jalan
sendiri
2. Program Okupasi terapi
a.
Latihan makan dan
minum sendiri
b.
Latihan memakai baju sendiri
c.
Latihan menyisir
rambut sendiri
d.
Latihan
mandi/toileting sendiri
e.
Latihan membersihkan
tempat tidur/lingkungan sendiri
3. Program terapi wicara :
a. Mengajak berkomunikasi baik dengan bicara maupun isyarat
4. Program ortotis-prostetis
a.
Mengevaluai kondisi
kamar mandi/jamban, apakah perlu di modifikasi bentuk, pegangan dsb
b.
Mengevaluasi kondisi
rumah, apakah ada tangga dirumah, perlu pegangan
c.
Mengevalusi apakah
perlu alat bantu untuk mobilisasi
5. Program psikoterapi :
a.
Mengevaluasi keadaan
lansia sehari-hari, apakah sulit tidur, sedih tidak mau berkomunikasi, tidak
mau minum obat, tidak mau makan, tidak mau latihan dsb
b.
Memberikan motivasi
semangat hidup
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia1. Populasi lansia merupakan populasi yang heterogen (Aspek kesehatan, segi psikologik, sosial dan ekonomi)
2. Jenis pelayanan yang dibutuhkan sangat bervariasi (Fisik, psikis, sosial dan ekonomi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar